KHOTBAH MINGGU III SETELAH EPHIPANIAS Tgl 28 Jan 2018
EV : YEREMIA 9 : 23-24
"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, jangan orang kuat bermegah karena kekuatannya, jangan orang kaya bermegah karena kekayaannya.
Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut : bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan Kasih Setia, keadilan & kebenaran di bumi ; Sungguh , semuanya itu kusukai, demikian firman Tuhan.
TOPIK : ALLAH YANG MURAH HATI, ADIL & BENAR ( PARASI ROHA DO JAHOWA, PARUHUM JALA PARTIGOR)
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Nats khotbah minggu ini hanya 2 ayat, sangat pendek namun memiliki makna yang dalam. Dari kisah perjalanan hidup umat Tuhan yang pada saat itu diingatkan oleh nabi Yeremia bahwa menghadapi dan menyelesaikan masalah tidak cukup hanya meratap namun yang terpenting adalah :
1. Bagaimana mereka harus menyadari bahwa kebanggaan terhadap diri sendiri adalah sia-sia (Yer 9 : 23) dan meratapi tidak bisa menyelesaikan masalah mereka,sampai-sampai sampai nabi Yeremia menangisi umat Allah yang terlalu keras hatinya karena menyembah berhala dan berpaling dari Allah.
Itulah yang membuat Allah menghukum mereka.
2. Mereka (bangsa umat Allah ) memerlukan pengenalan akan Allah sebagai Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran karna inilah yang disukai oleh Allah ( Yer 9 :24)
Maka dari itu kita dapat melihat dan mengalami sendiri sebagaimana pengalaman bangsa Israel ini bisa juga terjadi ditengah-tengah hidup orang percaya. Oleh sebab itu kita harus banyak belajar mengenal Allah dengan benar.
bagaimana kita akan memperoleh pengenaln yang benar akan Allah didalam hidup kita?
Mungkin kita menjawab bahwa :
1. Kita mengenal Allah melalui membaca dan merenungkan firman Tuhan.
2. Kita mengenal Allah melalui mendengarkan Firman Tuhan
3. Kita mengenenal Allah melalui kesaksian- kesaksian dari orang lain.
Tapi kita pasti pernah melihat dan merasakan bahwa pengenalan Allah yang benar bila terwujud dalam tindakan sehari-hari yakni melakukan kasih setia, keadilan dan kebenaran. Karna itu yang diinginkan Tuhan dalam kehidupan orang yang percaya kepadaNya.
Saudaraku yang terkasih,
Apakah realita yang terjadi dalam kesehari-harian dalam kehidupan Allah saat ini? Bukankah keseringannya atau acap kali masih larut akan kebanggaan yang bersifat sementara? Seperti kebanggaaan bila anak-anak kita berhasil naik pangkat, memperoleh kedudukan, harta kekayaan, kecantikan, suara merdu, keahlian yang dimilikinya, dll. Kebanggaan yang demikian bisa membawa kita pada kesombongan diri sehingga berdampak besar dalam fokus : kehidupan, cita-cita, sikap karakter kita yakni, kita bisa terjerumus kedalam masalah besar dalam rumah tangga dan interaksi kita kepada tetangga, teman-teman dan saudara-saudara kita mengalami gangguan yang buruk. Oleh karena itu baik lah kita tinggalkan kemegahan seperti itu. Biar lah kita bermegah akan pengenalan kepada Tuhan yang telah menyelamatkan kita, sperti yang dikatakan oleh nabi Yeremia kepada umat Allah (Israel). Kita mau menjadikan Tuhan fokus utama hidup, karakter, sikap dan cita-cita kita. Saat ini. Saat kita bermegah didalam Tuhan, maka akan terpancar didalam kehidupan kita yang penuh kasih, keadilan, dan kebenaran. Mengenal Allah dengan sungguh-sungguh adalah hidup menundukkan diri (rendah hati kepadaNya) adalah pengalaman yang penting dalam hidup kita.
Saudaraku yang terkasih,
Mengapa kita harus bermegah didalam Tuhan?
1. Karna kehidupan kekal diberikan Tuhan kepada setiap orang yang percaya.
2. Karna diberikan kuasa (Kis 1:8) Dia memberikan kekuatan kepada kita.
Ada satu ikustrasi : ada dua orang anak tk bermain menyususn balok bangunan, mereka membentuk rumah-rumah balok bangunan yang berwarna - warni dengan bentuk yang berbeda beda dan mereka berhasil membuatnya. Si A berhasil membuat rumah-rumahan tersebut dan pergi meninggalkan rumah-rumahan tersebut. Si B melihat bahwa rumah-rumahan yang dibuat si A jauh lebih baik dari yang ia buat. Si B merasa iri. Lalu lewatlah ibu guru melihat hasil kerja mereka si B mengatakan bahwa rumah-rumahan si A adalah hasil karyanya. Si B ingin menerima pujian dari gurunya.
Saudaraku yang terkasih, apa makna ilustrasi tersebut? Yaitu janganlah kita iri dan bermegah diri supaya mendapat pujian atau dipandang orang dengan berbagai cara, sebab itu adalah hanya sementara tetapi hendaklah kita bermegah didalam Tuhan sebab ia adalah pemberi kehidupan, Allah yang murah hati, adil dan benar.Amin.
Salam Marturia.
Pdt. Dr. Anna Ch Vera Pangaribuan.
https://www.youtube.com/watch?v=e6JZVELTUpY&feature=share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar