Renungan Harian Almanak HKBP
Sabtu, 13 Januari 2018
Selamat pagi dan selamat Tahun Baru untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Yesaya 6:3, Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya! "
KUDUSLAH ALLAH
Di dalam kehidupan manusia di dalam perjalanan lama ada beberapa sekali muncul sifat Allah yang mirip dengan militer yang selalu mempunyai dengan tegas dan adil. Allah digambarkan tegas dan adil inj merupakan hasil dari pengalaman bangsa Israel yang menuntun umatNya selama di perjalanan. Hal ini sudah muncul dari masa kehidupan Adam dan Hawa, dimana Allah menyatakan kepada mereka agar buah ditengah-tengah taman janganlah kamu raba ataupun makan nanti kamu mati. Sikap Allah bukan main-main dalam hal menyatakan nubuatNya, kita mengetahui melalui pelanggaran itu, Adam dan Hawa mengalami putus hubungan secara langsung kepada Allah. Mereka telah kehilangan kekudusan Allah di dalam hubungannya sehari-hari.
Disini Yesaya kembali mengingatkan umat Allah, bahwa Allah adalah Kudus yang mencerminkan sikap, Watak, karakter, dan menentang segala perbuatan dosa serta menantang semua kejahatan. Dalam tahun kematian Uzia, Yesaya dipanggil Allah untuk menyatakan kuasa Allah kepada umatNya. Hal ini disaksikan melalui ungkapan yang disebutkan oleh banyak orang atas kuasa Allah, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya! ". Allah yang mulia dan Allah yang Kudus menyatakan kuasaNya atas umatNya. Nabi Yesaya dipilih Allah untuk memimpin umatNya setelah raja Uzia meninggal dunia. Sebelumnya Allah yang bertahtakan sebagai raja bagi umat, inilah rahasia ilahi yang terungkap diantara umatNya.
Saudaraku, tentu bangsa Allah adalah bangsa yang digembalakan dengan perintah dan arahan dari Allah. Tetapi Pergumulan demi pergumulan yang dialami umatNya mengharuskan Allah hadir ditengah-tengah umatNya untuk menyatakan sikap dan kuasa Allah atas hidup mereka. Kehadiran Yesaya sebagai utusan Allah menyatakan sifat Allah yang Kudus, jauh dari yang tercela. Saat ini juga Allah menyatakan diriNya yang Kudus di dalam kehidupan kita sehari-hari, apalagi di dalam kehidupan kita yang sedang kacau balau, misalnya melakukan pelanggaran moral, kejahatan, permusuhan dll. Pemahaman akan kehadiran Allah yang Kudus di dalam kehidupan kita adalah sebuah perenungan yang mendalam agar umat yang dikasihiNya dapat seturut kehendakNya. Karena Allah kudus maka seruan untuk hidup kudus itu kepada umat yang dikasihiNya dapat mengubah hidup itu dari kebiasaan2 buruk. Memang hal itu tidak mudah untuk dilakukan secara drastis.Namun ketika umat memiliki tekad yang kuat untuk hidup di dalam kekudusan Allah maka hal yg tidak mungkin menjadi mungkin.RahasiaNya adalah selalu dengar-dengaran akan FirmanNya.
Kiranya Tuhan menguatkan kita untuk hidup di dalam kekudusan Allah kita agar kemyliaanNya terjadi di bumi ini.Amin
HAPPY WEEKEND
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar