Renungan Harian Almanak HKBP
Rabu, 31 Januari 2018
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Mazmur 103:12, sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Kita sangat bersyukur atas penemuan-penemuan orang-orang hebat yang menciptakan sesuatu yang berguna dan telah kita nikmati sampai saat ini. Salah satu contoh ialah Martin Cooper pada tahun 1973 seorang karyawan Motorola. Ia meneliti jaringan yang dapat dihubungkan dari satu daerah ke daerah lainnya dengan tenaga gelombang suara melalui frekuensi. Sebuah penelitian dan pemahaman yang dibangun dari sebuah pergumulan dengan tujuan yang pasti dengan ukuran yang pasti juga. Semua penelitian ini tidak terlepas dari sebuah ukuran yang pasti sehingga menghasilkan yang terukur juga. Begitu juga dengan seorang ilmuan yang terkenal Albert Einstein, mengukur satuan dengan ilmu pasti. Itulah beberapa contoh mereka yang terkenal karena kecepatan menghitung dengan ukuran yang diteliti dengan ketekunan selama bertahun-tahun.
Sepandai-pandainya mereka mengukur dan menghitung namun mereka tidak dapat mengukur kasih dan pengampunan dari Allah akan manusia. Tetapi melalui pemahaman ini, Daud menyaksikan perbuatan Allah akan hidupnya dan juga atas kehidupan bangsa pilihanNya. Kesaksian Daud akan kasih setia Allah mengarahkan kepada pemahaman yang sangat luar biasa, dimana kasih Allah yang tidak dapat diukur, baik menggunakan apapun. Daud menggambarkan kasih Allah itu bagaikan sejauh timur dari barat menggambar ukuran yang luas sekali bahkan tidak terhingga. Bahkan antara langit dan bumi juga diumpamakan Daud untuk menggambarkan kasih karunia Allah. Timur dan barat adalah ujung keujung secara geografis di dalam pemetaan Dunia. Begitu besar kasih Allah yang melindungi kita, begitu besar pengampunan Allah akan kesalahan kita. Semuanya itu karena pengalaman yang percaya akan kasih Allah.
Saudaraku, tentu kita juga masih mengalami pengalaman yang sama dengan Daud pada waktu itu. Sekarang ini Allah juga memberikan kasihNya tanpa mengurangi dari yang diberikan kepada Daud pada waktu itu sampai saat ini. Namun apakah kita masih menyaksikan hal itu di dalam kehidupan kita saat ini? Begitu banyak pergumulan dan persoalan hidup kita saat ini, apakah kita masih sanggup menyaksikan kasih Allah akan hidup kita saat ini? Kesalahan kita Allah telah mengampuni dan telah dijauhkannya dari pada kita. Biarlah kiranya kita lebih menyaksikan perbuatan Allah melalui kasihNya akan hidup kita, dari pada sungut sungut. Seperti yang pernah saya dengar ilustrasi, jika segenggam garam dimasukkan ke sebuah gelas maka air yang dalam gelas itu akan berasa asin sekali, tetapi jika segenggam garam dimasukkan ke sebuah sungai, maka air sungai yang sejuk la yang dapat kita rasakan. Ini mau mengantarkan kita bahwa ukuran kasih Allah itu tidak dapat diselami dan diukur. Jika dapat diukur maka kasih itu akan diibaratkan sama dengan air yang digelas tersebut. Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar