Renungan Harian dari Almanak HKBP
Selasa, 13 Februari 2018
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
1 Tesalonika 3:13, Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Seluruh manusia tentu mempunyai teman, sahabat, kerabat dan keluarga. Di dalam hubungan persaudaraan tentu kita memiliki rasa saling memiliki dan saling menyayangi satu dengan yang lain. Namun disamping itu, kita juga pernah mengalami penderitaan dikarenakan diantara keluarga, saudara barangkali yang tidak dapat membantu kita di dalam pergumulan hidup kita. Maka, secara perenungan bagi kita adalah banyak teman untuk tertawa tetapi sedikit teman untuk menangis. Menangis bukanlah hal yang dikeluhkan kepada saudara kita tetapi menangis adalah suatu ungkapan kesedihan dan keterpurukan sewaktu menghadapi tantangan hidup. Maka, perlu kita merenungkan, apakah hidup kita adalah bagian keluarga yang ikut merasakan perderitaan saudara kita? Atau kita hanya saudara untuk menikmati kebahagiaan saja? Tentu harapan kita adalah kita ikut serta dalam pendampingan suadara kita yang sedang bergumul. Itu jugalah yang menjadi Khotbah semalam, yang menegaskan bahwa kita menjadi berkat bagi orang lain.
Saudaraku kekasih, Paulus meneguhkan keyakinan jemaat yang ada di Tesalonika yang sedang bergumul di dalam hidupnya. Kehadiran Paulus sebagai pendamping mereka adalah bagian tugas dari seorang pelayan Tuhan. Dia tau apa yang harus dia kerjakan bagi jemaat Tuhan. Paulus menyampaikan firman Allah yang berbunyi: Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya. Menguatkan hati bertujuan kepada jemaat dan Paulus yang saling mengingatkan dan saling mendorong, sampai tiba saatnya nanti kedatangan Yesus dan semua orang KudusNya. Satu sisi Paulus yang mau menguatkan jemaat Tuhan, disisi lain Paulus juga dikuatkan oleh Tuhan melalui jemaatNya. Baik dalam keadaan apapun Paulus Tuhan selalu menguatkan dia begitu juga jemaat Tuhan yang percaya kepada Yesus. Sehingga tidak ada lagi alasan bahwa Paulus hanya menyampaikan firman Allah tetapi dia juga ikut mengimani apa yang disampaikan kepada jemaat Tuhan.
Saudaraku kekasih, kita adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Kita adalah murid Tuhan yang harus selalu mengasihi satu dengan yang lain. Seperti pelayan dan jemaat yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Seperti yang dilakukan oleh Paulus kepada jemaat Tuhan, apakah saat ini kita masih merasakan saling menguatkan diantar pelayan dan jemaat? Puji Tuhan masih ada yang melakukan dan mempraktekkan saling mengasihi dan saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Bagaimana kita agar tidak bercacat dihadapan Allah hingga kedatanganNya dengan orang-orang Kudus? Tuhan menyatakan kepada kita dan kepada Paulus agar kita saling mengasihi dan saling menguatkan dalam keadaan sedih maupun senang. Itulah yang dilakukan oleh Allah melalui hati kita masing-masing, namun apakah kita mau mendengarkan Allah berbicara melalui hati kita? Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar