Jumat, 06 Juli 2018

BERILAH HATI YANG TULUS UNTUK MENERIMA FIRMAN TUHAN

Saudara-saudaraku sebagai persiapan KHOTBAH MINGGU SEXAGESIMA
Minggu tgl 4 Pebruari 2018
LUKAS 8 : 9-15


Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Nats khotbah minggu ini tidak asing lagi bagi kita karena sudah sering kita mendengar. Namun ketika kita mendengarnya apakah kita merasa bosan dan tidak perlu lagi mendengarnya?.Tidak dmk malah kita senang dan bersyukur nats ini menjadi khotbah pada minggu ini. Yang pasti nats ini mengajak kita untuk merenungkan sudah sejauh mana buah/hasil yang sudah kita dengarkan itu. Jangan-jangan kita hanya melakukan sebatas mendengar saja sehingga tidak sampai kepada pelaku-pelaku firman Tuhan padahal Yakobus 1:22 berkata tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman Tuhan dan bukan hanya pendengar saja. Sebab jika tidak maka kamu menipu diri sendiri
Yang hendak mau dikatakan nats khotbah ini adalah bahwa penting sekali untuk mendengarkan firman Tuhan dan penting sekali melakukan firman Tuhan.Sehingga yang menjadi perenungan bagi kita "ADAKAH HATI DAN HIDUP KITA SUNGGUH MENJADI LAHAN YANG BAIK BAGI FIRMAN TUHAN" oleh karena itu perlu kita perhatikan nats ini. yang menceritakan ttg perumpamaan ini dimana perumpamaan Yesus ini sangat kaya maknanya kepada murid-muridnya .Perumpamaan-perumpamaan Yesus menggambarkan salah satu poto type dari orang farise yakni :
1. Orang farise menyombongkan kebaikan-kebaikannya
2. Orang farise yang sering mengangguk-anggukkan kepalanya seolah olah bijaksana
3 orang farise yang menghitung kebaikannya
4. Orang farise yang mematuhi Allah karena takut
5. Orang farise yang mematuhi Allah karena mengasihi Allah

Jadi dapat kita memperhatikan ada 4 bagian bagaimana firman Tuhan itu bekerja dihati manusia melalui perumpamaan ini.
1. Benih yang jatuh dipinggir jalan (ayt 12)
Pinggir jalan merupakan jalur umum yang melintasi ladang, dan benih yang jatuh dipinggir jalan sering diinjak-injak oleh orang yang lalu lalang dimana ada petani yang menabur benih pasti akan ada sekawanan burung. Hal ini menunjukkan bahwa ada orang yang telah mendengar firman Tuhan tetapi datanglah iblis untuk mengamvil firman Tuhan itu dari hati manusia supaya mereka jangan percaya kepada firman Tuhan dan diselamatkan. artinya apabila firman Tuhan diberitahu kepada orang tersebut maka pesan firman Tuhan akan berlalu begitu saja. Pesan itu didengar masuk dari telinga sebelah kiri dan keluar dari sebelah kanan. Bukan benihnya/firman yang tidak baik tetapi tanah yakni hati mereka yang sudah sangat keras.

2.Benih yang jatuh ditanah yang berbatu-batu (ayt 13)
Benih yang jatuh ditanah yang berbatu-batu seperti bertumbuh ditanah yang sangat baik dan bahkanbmenunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Akan tetapi sesudah mendengar firman Tuhan itu mereka hanya percaya sebentar saja dan akhirnya murtad. Ketika dalam keadaan sukacita maka firman Tuhan itu bekerja tetapi pada saat pencobaan datang dia tidak lagi menggunakan senjata firman Tuhan dalam menghadapi segala sesuatunya.
3.Benih yang jatuh disemak duri (ayt 14)
Buah yang jatuh disemak duri artinya orang yang mendengar furman Tuhan dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekwatiran dan kekayaan dan menikmati hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang artinya hati mereka tidak murni di dalam pengabdian dan komitmen kepada Tuhan melainkan kepada mamon/berhala. Mereka diingatkan dalam mat 6:24 " kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan Mamon.
4, Benih yang jatuh ditanah yang baik (ayat 15)
Yang jatuh ditanah yang baik, dan setelah tu berbuah seratus kali lipat. Artinya mempercayai bahwa kuasa firman Tuhan mampu mengatasi segala tantangan hidup dalam keadaan kondisi apapun didalam hidupmu. Mempercayai bahwa firman Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu yang baik. Kuncinya adalah ketekunan/habengeton ni roha (sebagaimana dalam Rom 5:4 ketekunan menimbulkan tahan uji yang menimbulkan pengharapan) . 
Dari ke 4 perumpamaan ini hendak mengatakan kepada kita semua adalah :
1. Tanah yang seperti apakah saya ini? 
2. Firman Tugan dapat ditaburkan kepada bermacam-macam orang namun hasilnya bergantung pada kualitas hati orang
yang mendengarkan firman itu. Mengingatkan kita bahwa mendengarkan itu bukan pasif tetapi aktif bekerja, Dimana ada proses yang terjadi; misalnya apabila kita mendengarkan Firman Tuhan dari Mat 6:25 :Janganlah kuatir akan hiduomu, akan ada yang hendak kamu makan, atau minum dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari makan atau minum dan pakaian? Itu bukan berarti menerima firman Tuhan tanpa proses, kita pasti mengalami pergumulan berat. Perjuangan berat untuk jangan kuatir sampai akhirnya kita mengaminkan firman Tuhan tersebut. 
Begitu juga seperti kita membaca kasih itu sabar, kasih itu murah hati , kita akan berjuang untuk terlihat sabar sekalipun marah dan berjuang untuk terlihat murah hati walau tidak rela lalu kita rasakan bahwa kita sudah melakukan firman Tuhan. 
Begitu juga kita mengatakan sudah melakukan firman Tuhan ketika kita sudah berdoa, kegereja, memberikan persembahan padahal kita tidak pernah bertumbuh. 
Kesimpulan 
1. Firman yang didengar itu harus benar benar masuk kedalam hati kita. Bagaimana caranya? Seperti seekor anjing memakan tulqng, dia dengan menggigit dan menguyah.
2. Sabar/tekun membiarkan Tuhan bekerja. 
3.Firman Tuhan bukan lagi sebagai beban tetapi mengalir keluar dari hidup kita itulah buah ketekunan. 
Demikianlah disampaikan Firman Tuhan ini kepada seluruh pembaca. Tuhan memberkati.
Amin. 
Salam marturia
Pdt. Dr Anna Ch Vera Pangaribuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CINTA UANG

Renungan Harian dari Almanak HKBP Rabu, 11 Juli 2018 Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai ...